Museum Puri Lukisan

Museum Puri Lukisan adalah museum lukisan yang dirancang dengan arsitektur tradisional Bali yang terintegrasi dengan alam murni dan suasana Ubud Village. Terletak dalam 200 meter dari Puri Saren, sebuah istana raja yang terkenal di Ubud dan dipisahkan oleh lembah kecil dan hingga sebidang tanah luas dengan pemandangan yang indah. Situasi yang cukup dan jauh dari keramaian adalah tempat yang ideal untuk melihat dan menikmati seni dari seniman besar seperti I Gusti Nyoman Lempad, Ida Bagus Nyana, Anak Agung Gde Sobrat, I Gusti Made Deblog, Tuan Rudolf Bonnet, Walter Mata-mata dan lainnya. Kisah Museum Puri Lukisan Museum ini dibuka pada tahun 1956 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Moh. Yamin. Museum ini terdiri dari tiga bangunan utama berbentuk U di mana di tengah-tengah area museum ditunjuk sebagai halaman dengan kolam ikan dan bunga teratai yang indah. Gedung I ditunjuk sebagai tempat pameran permanen untuk menampilkan lukisan-lukisan dengan gaya Wayang dari I Gusti Nyoman Lempad dan penjelasan tentang keberadaan Organisasi Pita Maha. Gedung II juga ditunjuk sebagai tempat pameran permanen karya dari gaya seniman muda, gaya modern dan gaya tradisional Bali. Sementara gedung III ditunjuk sebagai tempat pameran sementara. Museum yang dikelola oleh Yayasan Ratna Wartha dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00 dan bagi mereka yang ingin mengunjungi museum ini, akan dikenakan biaya masuk. Hanya ada satu museum lukisan yang ada di Desa Ubud yaitu Puri Lukisan Museum sedangkan di Kabupaten Ubud, ada empat museum yaitu Museum Neka, Museum Arma, Museum Rudana, Antonio Blanco dan Museum Puri Lukisan itu sendiri. Lokasi Terletak di Jalan Campuhan, Ubud Bali yang hanya beberapa langkah dari Istana Ubud atau 5 menit dari tempat ke arah barat. Lokasinya sangat strategis, terletak di pusat Ubud, pusat seni dan tempat wisata yang dekat dengan tujuan wisata lainnya seperti Hutan Monyet Ubud, Goa Gajah, Teras Sawah Tegalalang, dan Puri Saren.