HARI TUMPEK LANDEP

Kawasan BALI

KABUPATEN GIANYAR, Bali

Tumpek Landep adalah hari suci yang masih erat kaitannya dengan kemunduran sains hari ini, hari Saraswati. Setelah orang mendapatkan pengetahuan tentang hari Saraswati, mereka harus menajamkan pikiran yang seruncing-runcing untuk digunakan sebagaimana mestinya. Hari suci Tumpek Landep yang diperingati setiap enam bulan memiliki makna pengudusan sarwa pawukon sanjata yang mendukung kehidupan manusia. Dalam perkembangannya sarva sanjata tidak hanya bisa diartikan sebagai: tombak, belati, panah, kapak dan lain-lain. Namun, semua alat itu mendukung kehidupan manusia, termasuk sarana dan prasarana serta layanan transportasi. Dalam perayaan komunitas Landep Tumpek secara simbolis melakukan upacara untuk berbagai senjata, keris, tombak dan senapan. Tumpek Landep memiliki makna sebagai pemurnian spiritual dan peningkatan spiritual di mana pikiran dan hati. Melalui pemurnian manusia diharapkan memiliki ketajaman pikiran setajam senjata dan kemurnian air yang bersalju, sehingga apa yang dikatakan dan dilakukan berdampak pada kepekaan dan komitmen penuh terhadap semua ciptaan Sang Hyang Widhi. Dengan demikian ketajaman dalam berpikir yang diiringi pepatah melakukan etika harus sesuai dengan ajaran agama Hindu yaitu Dharma. Tumpek Landep mengajarkan kepada manusia untuk selalu peduli dan memelihara semua peralatan dan fasilitas yang mendukung kehidupan manusia, untuk dapat menghadapi perkembangan modernisasi yang serba cepat, tepat dan akurat. Tumpek Landep adalah proses pendekatan kepada Tuhan untuk mengasah ilmu agar mencapai kesadaran sejati. Dalam pelaksanaannya saat ini, perayaan Tumpek Landep oleh generasi muda dapat dilakukan dengan studi setinggi-tingginya untuk masa depan, bukan clubbing dan mabuk. Di era globalisasi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan informasi, makna dan fungsi manusia yang diperlukan untuk mengambil peran kecil bekerja dalam semua aspek kehidupan baik sebagai pencipta, pemelihara dan buster. Manusia diciptakan, dipelihara dan dilebur oleh kekuatan dan kemampuan manusia tetapi hanya terbatas. Karena itu manusia selalu introspektif dan self interospeksi terhadap kelemahan dan keterbatasan. Dengan demikian, sebagai manusia tidak menjadi sombong dan sombong kapan pun ia memiliki kemampuan dan kekuatan lebih di antara ciptaan Hyang Widhi. Justru sbagai lebih sadar akan hakikat identitas manusia dan spiritual guna meningkatkan spiritual kepada Brahman Sang Pencipta.



Destinasi lain di Kawasan Bali


Koordinat: -8.4095, 115.1889
Destinasi di Sekitar

KategoriJumlah
Wisata Alam15
Wisata Buatan9
Wisata Budaya11
Taman Nasional1
  • Share Via