Desa Wisata Tunggul Arum

Desa Wisata Tunggul Arum hanya berjarak 7 km dari puncak Merapi. Begitu sampai di desa ini, hal pertama yang akan langsung menarik perhatian adalah keberadaan gardu pandang yang menjulang tinggi serta sebuah bunker tempat berlindung di pinggir jalan. Di gardu pandang tersebut kita dapat memantau kondisi Merapi. Sebagai Desa Wisata terdekat dengan puncak Merapi, Tunggul Arum menjadi tempat transit favorit para pengunjung yang tengah melakukan trekkingatau lava tour, serta memberikan tempat yang tenang bagi pengunjung yang ingin bermeditasi di Goa Semar. Banyak hal yang dapat dilakukan saat berkunjung di Desa Wisata Tunggul Arum. Jika ingin bermalam, kita bisa mengikuti paketmenginap (live-in) di rumah penduduk dan terlibat dalam aktivitas keseharian mereka yang khas sebagai petani atau peternak di lereng Merapi. Di saat tertentu kita juga bisa mengikuti ritual tradisi daur hidup (upacara yang diselenggarakan untuk menandai fase-fase penting kehidupan manusia sejak ia lahir, menikah hingga meninggal) atau terlibat dalam ritual tahunan seperti sadranan, dan ritual massal merti bumi, sebuah subur tempat mereka tinggal dan hidup dari hasil tanahnya. Tetapi ada juga beberapa pengunjung yang memilih menginap dengan berkemah menikmati sejuk dan segarnya suasana lereng gunung. Jika tidak ingin menginap, kita bisa mengikuti paket kunjungan sehari. Selain outbound dan susur sungai, kita bisa belajar bersawah, berkebun, budidaya anggrek, atau beternak. Aneka kesenian tradisional seperti kubrosiswo, salawatan, dan hadroh masih bisa disaksikan di Tunggul Arum. Sementara oleh-oleh khas yang bisa dibawa pulang antara lain adalah hasil kerajinan tosan aji dan keris dari kayu. Tak hanya warangka dan tangkainya saja, bahkan bilah kerisnya pun terbuat dari kayu, yang digemari tentu kayukayu langka khas Merapi seperti kayu tesek, meskipun ada juga beberapa terbuat dari kayu galih awar-awar, nagasari, sonokeling, dll. Selain keris, ada juga mata cincin (akik) dari kayu. Sedangkan camilan khas yang ada antara lain keripik daun pegagan serta ceriping dari tepung garut, ubi, dan talas. Desa Wisata Tunggul Arum berada di sisi utara, kurang lebih 20 km dari pusat kota Yogyakarta atau di sisi selatan Merapi dan dapat ditempuh lewat jalan Kaliurang, jalan Monjali, maupun jalan Magelang. Tunggul Arum, Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta