Danau Sentani

Danau Sentani yang menjadi salah satu ikon pariwisata Papua dan terluas di Papua, setelah Danau Rombebai ini mempunyai luas 9.360 hektare. Hamparan air di danaunya yang dikelilingi bukit kecil nan hijau laksana cermin  bagi awan putih yang berarak di langit biru di atasnya. Sungguh cantik  bukan main, mata tak akan bosan memandangnya. Berbagai kerajinan serta budaya penduduk sekitarnya membuat kehidupan di kawasan Danau Sentani menjadi begitu hidup dan penuh warna.

Di tengah danau terdapat 22 pulau. Salah satu yang terkenal adalah Pulau Asei, tempat penduduk menjual beragam kerajinan khas Papua. Di Pulau Asei ini konon terdapat tulang tertua, sehingga dipercaya sebagai pusat pertemuan nenek moyang suku-suku asli Sentani dan imigran dari Kepulauan Melanesia. Dari Asei ini mereka kemudian menyebar ke pesisir dan pulau-pulau di Danau Sentani yang menjadi cikal bakal orang asli Sentani.

Salah satu sudut Danau Sntani adalah Sungai Jayafuri. Sungai ini merupakan satu-satunya muara Danau Sentani. Airnya bening. Arusnya cukup deras. Sungai ini pun layak menjadi arena arung jeram. Bagi mereka yang hobi memancing, banyak ikan yang bisa dipancing di sini. Adapun untuk mereka yang ingin melepas penat, bisa duduk bersantai sembari menyaksikan penduduk lokal menangkap ikan dengan alat tradisional berupa besi panjang yang ujungnya runcing. Apalagi Sejumlah literatur menyebutkan danau ini memiliki 33 spesies ikan.

Belum puas menyaksikan keindahan Danau Santani, datangkah ketika festival Danau Sentani yang biasa diadakan pada bulan Juni. Festival itu berisi pertunjukan seni, budaya, dan kuliner khas Bumi Cenderawasih.

Sumber: TEMPO, datatempo.co/Bismo Agung