KABUPATEN JEPARA, Jawa Tengah
LEGENDA
Lubang pada tanah yang terjadi secara alami sampai pada saat sekarang belum ada yang mampu memprediksi sejak kapankah terjadinya lubang itu. Hanya dalam legenda yang menjadi cerita rakyat bahwa lubang tersebut adalah tempat "Mbah Langkir" bertapa sampai akhir hayatnya (moksa) atau hilang jiwa raganya. Maka lubang tersebut diberinama "GUA LANGKIR" seiring dengan berjalnnya waktu, gua itu juga pernah jadi tempat bersarangnya kelelawar (lowo) dengan jangka waktu yang cukup lama. Maka para pendatang kemudian kemudian memberi julukan "GUA LOWO (Gua Kelelawar)" gua ini.
ASAL MUASAL NAMA GUA SAKTI
Singkat cerita, pada zaman dahulu ada seorang seniman yang bernama "MBAH KARTAWI" dia adalah salah satu seniman Emprak, dan Reog Barongan Desa Plajan yang pada masanya sangat tersohor. Konon setiap ada pentas selalu membawa barongannya ke gua untuk disemedikan selama berhari -hari di dalam gua tersebut. Menurut keyakinannya, dengan disemedikan maka dapat menambah energi mistis pada barongan itu sendiri dalam setiap kali pertunjukannya serta seolah - olah dapt membius para penonton hingga terbuai dalalm pementasan barongan yang diadakan oleh "MBAK KARTAWI".
Dahulu juga banyak orang -orang yang datang ke gua tersebut guna melakukan ritual (ZIARAH). Pada saat mereka berziarah, mereka melihat keanehan - keanehan yang terjadi di sekitar gua itu. Inilah mengapa dijulukan atau nama - nama yang terdahulu tidak lagi dipakai dan diganti dengan "GUA SAKTI"
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 58 |
Wisata Buatan | 30 |
Wisata Budaya | 46 |
Taman Nasional | 2 |