Kompleks Masjid dan Makam /Petilasan Joko Tingkir dan Ki Kebo Kenongo

Kompleks Masjid dan Makam /Petilasan Joko Tingkir dan Ki Kebo Kenongo

Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Sragen, yang berdiri diatas lahanmilik Keraton Surakarta. Masjid ini pertama kali digunakan pada sholat Jumat Legitanggal 10 Mei 1500 M dan Ki Kebo Kenongo (Kyai Ageng Butuh) selaku khotibnya. Arsitektur masjid sangat miripd engan masjid Demak, Masjid Agung Surakarta dan Masjid Agung Yogyakarta dengan ciri khas kayu penyangga yang besar-besar. Ki Kebo Kenongo (KyaiAgengButuh) adalah Adipati Pengging yang membesarkan Joko Tingkir setelah ditinggal wafat oleh ayahnya (Ki Ageng Pengging).

Daya Tarik :

• Makam utama Pasarean Kyai Ageng Butuh/Ki Kebo Kenongo/Kyai Ageng Handayaningrat beserta istri
• Makam Joko Tingkir/Mas Karebet/Sultan Hadiwijoyo
• Makam P. Tejowulan (adik Joko Tingkir), Makam Ki Patih Monconegoro
• Ki Tumenggung Wurai dan Ki Tumenggung Wilomarto beserta pengikutnya
• sisa pecahan gethek (Kyai Gethek Tambak Boro) yang pernah dinaiki Joko Tingkir bersama Ki Ageng Biru dan ki Ageng Majasta menyusuri Bengawan Solo sebelum sampai di Butuh

Lokasi   : Kompleks Masjid dan Makam Ki Kebo Kenongo (Kyai Ageng Butuh) terletak d
i DukuhButuh, Desa Gedongan, Kec. Plupuh, Kab. Sragensekitar± 25 km sebelah barat daya dari pusat pemerintahan Kabupaten Sragen.