KABUPATEN PATI, Jawa Tengah
Kegiatan diawali dengan kirab atau pawai dari Yayasan Sultan Agung Sukolilo. Ritual meron sendiri dilakukan sekitar pukul 12.00 WIB dengan mendoakan gunungan makanan hasil bumi yang dibawa kepala desa dan perangkat desa setempat.
Usai didoakan, gunungan menjadi rebutan penduduk setempat. Selain menjadi ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang melimpah, tradisi Meron diharapkan menjadi kegiatan untuk menggugah semangat warga untuk selalu meneladani Nabi Muhammad.
Tradisi meron menjadi salah satu daya tarik wisata budaya di wilayah Pati selatan. Tak hanya diramaikan penduduk setempat, tradisi ini selalu dibanjiri pengunjung dari berbagai daerah setiap tahunnya.
Karena itu, dia memasukkan tradisi Meron di Sukolilo ke dalam agenda wisata budaya di Pati. Dia berharap, tradisi meron bisa meningkatkan perekonomian warga setempat, sekaligus menjadi agenda wisata yang unik di Pati.
Sebagian pengunjung yang datang berburu nasi gunungan untuk disimpan, karena diyakini bisa memberikan “penglarisan” atas usaha dagangnya. Biasanya, nasi gunungan meron dijemur, kemudian disimpan di tempat di mana pedagang menjual barang dagangannya.
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 58 |
Wisata Buatan | 30 |
Wisata Budaya | 46 |
Taman Nasional | 2 |