KABUPATEN MALANG, Jawa Timur
Masyarakat suku Tengger di Gunung Bromo mempunyai tradisi bernama Ojung atau Ojung-ojungan. Ojung menjadi salah satu ritual Suku Tengger di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dalam merayakan puncak hari raya Yadnya Karo.
Kendati Ojung mengandung unsur kekerasan dan hanya diikuti lelaki dewasa, ritual tersebut justru dipercaya untuk mempererat hubungan kekeluargaan. Ojung justru menjauhkan hal-hal yang memicu pertengkaran antar sesama keturunan Tengger. Tradisi ini biasa dilakukan di musim kemarau bermaksud meminta hujan.
Acara itu digelar setelah seluruh warga selesai menggelar acara Sedekah Pangonan. Warga berkumpul di depan rumah Kepala Desa dengan membuat sebuah lingkaran sebagai arena pertarungan. Para lelaki mengantre untuk bisa mendapat kesempatan bertarung. Masing-masing mencari musuh yang disukai, sambil memilih rotan yang akan digunakan.
Dengan diiringi musik gamelan bertalu-talu, secara bergantian, yang satu memukul dan yang lain menangkis serangan. Namun tetap sportif tidak boleh melanggar aturan yang ditetapkan, salah satunya memukul wajah atau bagian membahayakan lainnya.
Suasana pertarungan pun penuh keceriaan dengan canda dan tawa. Masing-masing akan membuat trik bagaimana agar tadah (tangkisan) bisa dibobol. Saat itulah muncul aneka gerakan-gerakan yang mengundang tawa. Uniknya lagi, selama bertarung kedua belah pihak sering mengeluarkan kalimat-kalimat bernada tantangan. Namun semua tidak lebih dari strategi agar lawan terlengah, hingga memiliki kesempatan mengayunkan rotan.
Sumber: TEMPO, datatempo.co/Aris Novia Hidayat
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 64 |
Wisata Buatan | 44 |
Wisata Budaya | 30 |
Taman Nasional | 3 |