Kawasan Objek Wisata Bono

Kawasan RIAU

KOTA D U M A I, Riau

Kawasan Objek Wisata Bono merupakan lokasi dimana terjadinya bono. Bono adalah alunan gelombang besar yang terjadi bersamaan dengan pasang naik dan pasang surut dengan ketinggian puncak gelombangnya mencapai hingga 4 meter. Rentangan gelombang tersebut hampir selebar sungai Kampar. Gelombang ini terjadi akibat benturan tiga arus air, yang berasal dari Selat Melaka, Laut Cina Selatan dan Aliran Air Sungai Kampar yang berbenturan di muara sungai Kampar dan mendesak masuk ke hulu sehingga menimbulkan gelombang besar yang menggulung dan menghempas jauh kedalam sungai hingga menempuh jarak hingga 58 Km. Fenomena alam begitu unik dan merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia. Menurut legenda, konon bono ini mulai terjadi tahun 1615 M saat itu sungai Kampar masih bernama laut embun, dimana tebing sungai Kampar saat itu adalah pangkalan Melako, Pangkalan Panduk dan Pangkalan Bunut. Ketinggian bono semasa itu bisa mencapai 6-7 meter, namun saat ini gelombang bono hanya berkisar 3-4 meter saja. Menurut legenda lainnya konon Bono di sungai Kampar adalah Bono Jantan sedangkan Bono betinanya berada di sungai Rokan. Bono di sungai Kampar dulunya berjumlah 7 (tujuh) ekor dan yang satunya ditembak oleh orang Belanda sehingga yang tinggal sekarang hanya 6 (enam) ekor. Di musim Pasang mati Bono ini pergi menuju betinanya di sungai Rokan, kemudian bercengkrama di Selat Melaka. Apabila pasang mulai membesar kembalilah mereka ke tempat masing-masing, semakin besar arus pasang semakin gembiralah mereka berpacu memudiki sungai dan semakin besar pula gelombang yang terjadi. Bagi masyarakat tempatan yang sudah terbiasa dengan kedatangan Bono dan bernyali besar, kedatangan Bono disambut dengan memacukan kapal motornya meluncur ke lidah ombak di punggung Bono bagaikan pemain selancar. Atraksi ini oleh penduduk tempatan disebut “BEKUDO BONO”, Karena mirip dengan atraksi seorang joki yang sedang berusaha menjinakkan kuda liar. Bono ini dapat dilihat pada setiap bulan pada saat terjadi pasang besar, namun padaakhir tahun atau pada musim Barat, Bono akan terjadi lebih besar.

Luas kawasan yang dicadangkan adalah 600 hektar dan cakupan kawasan gelombang bono adalah sepanjang sungai Kampar dari Teluk Meranti hingga Pulau Muda dengan panjang kurang lebih 58 Km. Pusat keramaian dan konsentrasi pengunjung pada saat ini adalah di Pantai Ogis dan Kelurahan Teluk Meranti (dermaga) denganluas kurang lebih 4 hektar

Kawasan Objek Wisata Bono masih dikelola oleh Pemda Kabupaten Pelalawan dibantu oleh organisasi masyarakat peduli pariwisata seperti BRC (Bono River Community), Balawista dan Organisasi Pemandu Pariwisata yang berada di Teluk Meranti CP : 081371939378

Status kepemilikan lahan sebahagian sudah milik pemda yang dihibahkan oleh masyarakat, sebahagian lainnya masih milik masyarakat dan kawasan 600 ha merupakan kawasan yang dicadangkan untuk pengembangan objek wisata bono yang statusnya sudah berubah dari HPK menjadi APL.



Destinasi lain di Kawasan Riau


Koordinat: 0.2896, 102.6398
Destinasi di Sekitar

KategoriJumlah
Wisata Alam25
Wisata Buatan9
Wisata Budaya11
Taman Nasional3
  • Share Via