KABUPATEN JAYAPURA, Papua
Secara administrasi taman nasional ini terletak diantara 5 Wilayah Kabupaten, yaitu:, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Asmat, Yahukimo., Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mimika, Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Jayawijaya dan Puncak Jaya
Sekitar 123 spesies mamalia hidup di wilayah ini dari 154 spesies yang hidup di Papua. - Sekitar 411 spesies, dari total 639 spesies di Papua. - Lorentz juga meliputi 2 (dua) Daerah Burung Endemik (DBE) dengan total 45 spesies burung sebaran terbatas, dan 9 spesies endemik yang dibatasi oleh barisan pengunungan Sudirman dan DBE dataran rendah Irian di bagian Selatan. Hasil survey PT. Freeport tahun 1997 dicatat ada 274 spesies burung
Pada sub-zona pasang surut didominasi oleh hutan bakau Avicenia/ Sonneratia, Rhyzophora, Bruguiera, dan Nypa. Kawasan ini merupakan habitat penting bagi kepiting, udang, kerang, varanus, dan burung-burung yang sangat beragam. Pada zona pengunungan, terutama pada sub-zona pengunungan bawah (600 - 1500 m dpl) ditemukan lebih dari 80 genus dan 1200 spesies pohon (Womersley, 1978). Beberapa pohon yang menonjol adalah Castanopsis, Lithocarpus, dan Cryptocarya. Pada zona sub-alpin di atas 3200 - 4170, vegetasinya sangat jarang dan berupa lumut, padang rumput dan semak. Beberapa yang menonjol antara lain rumput Deschampsia klosii, Coprosma, Olearia, Pittosporum, Rapanea, Rhododendron, dan Vaccinium.
Lorentz ditunjuk sebagai taman nasional pada tahun 1997, sehingga fasilitas/sarana untuk kemudahan pengunjung masih sangat terbatas, dan belum semua obyek dan daya tarik wisata alam di taman nasional ini telah diidentifikasi dan dikembangkan. Namun demikian, puncak salju abadi merupakan salah satu potensi bagai wisata minat khusus. Disamping keanekaragaman hayati yang tinggi dan taman nasional ini ditunjang oleh keanekaragaman budaya yang mengagumkan. Diperkirakan kebudayaan tersebut berumur 30.000 tahun dan merupakan tempat kediaman suku Nduga, Dani Barat, Amungme, Sempan dan Asmat. Kemungkinan masih ada lagi masyarakat yang hidup terpencil di hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan manusia modern. Suku Asmat terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya. Menurut kepercayaannya, suku tersebut identik dengan hutan atau pohon. Batang pohon dilambangkan sebagai tubuh manusia, dahan-dahannya sebagai lengan, dan buahnya sebagai kepala manusia. Pohon dianggap sebagai tempat hidup para arwah nenek moyang mereka. Sistem masyarakat Asmat yang menghormati pohon, ternyata berlaku juga untuk sungai, gunung dan lain-lain.
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 31 |
Wisata Buatan | 2 |
Wisata Budaya | 6 |
Taman Nasional | 2 |