Bantimurung Bulusaraung

Kawasan SULAWESI SELATAN

KABUPATEN MAROS, Sulawesi Selatan

Kawasan konservasi Bantimurung Bulusarang memiliki 3 ekosistem utama, yaitu ekosistem hutan di atas batuan karst (forest over limestone/hutan di atas batu gamping) atau lebih dikenal dengan nama ekosistem karst, ekosistem hutan dataran rendah (ekosistem hutan hujan non dipterocarpaceae pamah), serta ekosistem hutan pegunungan bawah. Batas ketiga tipe ekosistem ini sangat jelas karena hamparan batuan karst yang berdinding terjal dengan puncak menaranya yang relatif datar, sangat berbeda dengan topografi dataran rendah yang mempunyai topografi datar sampai berbukit, serta kondisi ekosistem hutan pegunungan yang ditandai oleh bentuk relief yang terjal atau terkadang bergelombang.

Tipe ekosistem karst memiliki jenis tumbuhan penciri, yaitu Ficus sp., Cinnamomum sp., Pometia serrataOctomeles sumatranaSchefflera polybotryaNauclea orientalisActinodaphne sp., Palaquium obovatumKnema cinereaSpondias pinnataGarcinia sp., Salacia sp., Santiria sp., Dracaena multifloraFicus sp., Sterculia comosaMallotus sp., Hymenodictyon excelsum danTetrameles nudiflora.

Tipe ekosistem hutan hujan non dipterocarpaceae pamah (bukan pada bukit kapur) pada pegunungan Bulusaraung dan formasi hutan di kecamatan Camba dan Mallawa, serta sedikit di bagian Selatan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dihuni oleh jenis tumbuhan antara lain Vitex cofassus, Palaquium obtusifolium, Pterocarpus indicus, Ficus spp., Stercullia foetida, Dracontomelon dao, Arenga pinnata, Colona sp., Dillenia serrate, Alleurites moluccana, Diospyros celebica, Buchanania arborescens, Anthocephalus cadamba, Myristica sp., Knema sp.dan Callophyllum inophyllum.

Tipe ekosistem hutan pegunungan bawah (puncak Gunung Bulusaraung) terdapat jenis tumbuhan, seperti Fragaria sp., Phyllanthus urinariaColeus scutellariodessMelastoma candidumImperata cylidrica dan Kyllinga brevifolia.

Beragam jenis kegiatan wisata dapat dilakukan di dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung yaitu:

Kawasan Bantimurung (Kab. Maros),

kawasan Bantimurung dikembangkan dengan mengandalkan panorama air terjun dan permainan air. Daya tarik lain yang dapat dinikmati yaitu: Telaga kassi kebo, Gua Batu, Telaga Toakalla, Gua mimpi, Taman Kupu-kupu dan area permainan air (kolam renang anak). Aktifitas wisata tirta di kawasan Air Terjun Bantimurung tersebut dapat dirangkaikan pula dengan kegiatan penelusuran gua serta menikmati keindahan warna-warni Kupu-kupu di habitat aslinya

Taman Kupu-Kupu  (Kab. Maros),

dapat dijadikan sebagai tujuan wisata pendidikan dalam mengenal proses metamorphosis kupu-kupu dan jenis-jenis kupu yang ada di Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Taman Kupu-Kupu sudah berhasil menangkarkan sebanyak 12 jenis kupu-kupu.

-  Pattunuang Assue (Kab. Maros),

kawasan Pattunuang menjadi tujuan kedua (second destination). Kawasan ini diarahkan pada wisata minat khusus. Kegiatan lainnya yang dapat dilakukan adalah: wisata tirta, menikmati panorama alam, berkemah, wisata budaya, tracking, penelusuran gua dan panjat tebing. potensi lain yang dapat dinikmati di kawasan ini adalah pengamatan Tarsius.

-  Taman Prasejarah Leang-Leang (Kab. Maros), 

potensi wisata ini memiliki nilai arkeologi yang sangat unik, sehingga di peruntukkan bagi tujuan wisata prasejarah. Keunikan kawasan wisata ini terletak pada gua prasejarah dan gambar telapak tangan dan hewan buruan yang terdapat di dinding gua serta sisa-sisa makanan manusia pada masa lampau.

-   Karaenta (Kab. Maros),

Kawasan ini diperuntukkan sebagai tujuan wisata minat khusus (pengamatan satwa) Macaca maura yang merupakan primata khas Sulawesi yang masuk dalam Apendix II Cites dan Pohon Ebony (tanaman endemic) Sulawesi. Di tempat ini pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan satwa tersebut yang dipandu oleh petugas TN. Bantimurung Bulusaraung.

-   Leang Pute (Kab. Maros),

Gua vertical dengan lebar mulut gua 50–80 meter dan kedalaman 200–270 m merupakan keunikan tersendiri kawasan ini. Leang pute memiliki unsur geologi yang unik terutama gua dan gejala alam yang membentuknya. Kawasan ini dijadikan kawasan minat khusus gua vertical dengan atraksi panjat tebing serta merupakan daya tarik tersendiri bagi penggial speleologi dan peneliti.

-   Bulusaraung (Kab. Pangkep),

memiliki  ketinggian 1.353 meter dpl, cocok  diperuntukkan bagi para pendaki kelas pemula, bahkan dapat pula diperuntukkan bagi anak-anak dan seluruh keluarga.Kegiatan yang dapat dilakukan adalah: pendakian, bird watching, menikmati panorama alam, berkemah, fotografi dan tracking.Tracking dapat dilakukan pada beberapa tempat, terutama banyak dilakukan pada kompleks Pegunungan Bulusaraung. Kawasan ini telah banyak dikenal oleh para pendaki gunung, terutama kalangan Pecinta Alam.

-   Desa Tompobulu (Kab. Pangkep),

desa ini berada di bawah kaki puncak bulusaraung. Desa ini ditetapkan sebagai Desa Wisata oleh Dinas Pariwisata Kab. Pangkep. Ada beberapa alasan desa ini di tetapkan sebagai desa wisata antara lain: Panorama alamnya yang begitu alami, suasana alam yang begitu sejuk, keramahtamahan masyarakat serta kereligusan masyarakat setempat. Desa ini terkenal juga sebagai penghasil gula aren dan lebah madu sehingga 2 (dua) produk ini dapat dijadikan cinderamata ketika berkunjung ke tempat ini.

- Leang Lonrong (Kab. Pangkep),

diperuntukkan untuk wisata tirta, selusur gua, camping, dan menikmati panorama alam karst.  Mata air yang mengalir dari dalam gua dengan keunikan stalagmite dan stalagtit menjadi ciri khas di lokasi ini.

Fasilitas Wisata :

- Kawasan Bantimurung (Kab. Maros), sekitar air wilayah terjun terdapat Baruga Bantimurung, kolam renang, shelter, pintu gerbang dan loket, jalan trail, kantor pengelola, Butterfly Breeding, pusat informasi, toko cindera mata,warung makan, fasilitas MCK, dan lain sebagainya.

- Taman Kupu-Kupu (Kab. Maros), terdapat fasilitas:  Taman Kupu-Kupu, Laboratorium, Ruang Display, Shelter, Gerbang Taman Kupu-Kupu, Jalan Trail dan Toilet.

- Pattunuang Assue (Kab. Maros), terdapat fasilitas:  loket karcis, beberapa shelter dan MCK serta jalan trail.

- Taman Prasejarah Leang-Leang (Kab. Maros), terdapat  jalur tracking, shelter dan rumah-rumah adat Bugis Makassar.

- Desa Tompobulu (Kab. Pangkep), terdapat fasilitas:  homestay yang diperuntukkan bagi masyarakat yang akan menginap untuk menikmati keindahan alam dan mengenal budaya masyarakat setempat. 

- Leang Lonrong (Kab. Pangkep), terdapat fasilitas:  jalur tracking dan shelter.

 



Destinasi lain di Kawasan Sulawesi Selatan


Koordinat: -5.0163, 119.6816
Destinasi di Sekitar

KategoriJumlah
Wisata Alam49
Wisata Buatan21
Wisata Budaya23
Taman Nasional3
  • Share Via

Destinasi di Sekitar


Wisata Alam
Wisata Buatan
Wisata Budaya
Taman Nasional