Bunaken

Kawasan SULAWESI UTARA

KOTA MANADO, Sulawesi Utara

Taman Nasional Bunaken mempunyai tipe ekosistem tropis penting yang secara umum terdiri dari ekosistem laut dan pesisir, serta ekosistem darat (teresterial).

A. Ekosistem laut dan pesisir
Terdiri dari beberapa habitat yakni terumbu karang, padang lamun, hutan bakau, pantai, dan laut lepas. 

  • Terumbu karang, jenis terumbu utama TN Bunaken adalah terumbu tepi, merupakan terumbu yang tumbuh di sepanjang garis pantai atau di sekeliling pulau. Juga terdapat terumbu mengelompok (napo) di wilayah Arakan-Wawontulap, dan pada kolam (laguna kecil) di Pulau Nain. Patch reef membentuk koloni (kelompok) sendiri pada perairan dangkal. Kemudian, sebagian terumbu di Pulau Mantehage merupakan terumbu penghalang (barrier reef). Terumbu penghalang terpisah dari garis pantai oleh kolam (laguna).
  • Padang Lamun, tumbuh cukup subur di sekitar perairan Arakan – Wawontulap, dengan luas sekitar 1.943,45 ha dan sekeliling pulau Nain serta sebagian pulau Mantehage dengan luas mencapai 1.385,2 ha.
  • Hutan Mangrove, tumbuh luas di Pulau Mantehage, pesisir Arakan - Wawontulap dan sebagian pesisir Molas – Wori. Di pulau Bunaken, Manado Tua, Siladen dan Nain terdapat mangrove dengan luas yang minim. Mangrove dengan ketinggian 30 meter yang usianya ratusan tahun dapat ditemukan di perairan antara Wawontulap – Popareng, tepatnya di areal bakau tersendiri yang membentuk pulau dikenal dengan nama pulau Tatapaan.

B. Ekosistem terestrial, terdiri dari kawasan hutan asli dibagian puncak dan utara Pulau Manado Tua termasuk dalam zona inti, yaitu seluas 298,1 hektar; serta kawasan pertanian dan perdesaan  yang ditanami pohon kelapa lebih kurang 2000 Ha

Potensi dan Daya Tarik Wisata Alam

Keindahan dan keunikan panorama bawah laut TN Bunaken sudah lama terkenal baik didalam negeri maupun di luar negeri.

  1. Pulau Bunaken
    Pulau Bunaken merupakan tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke TN Bunaken, terdapat hamparan pasir di bagian selatan pulau yakni pantai Liang. Loket pintu masuk kawasan Taman Nasional terdapat di pulau ini. Di sepanjang pantai banyak terdapat cottage dan penginapan serta diving center yang menawarkan jasa akomodasi dan menyelam. Selain itu di pulau ini juga menjadi pusat penjualan cinderamata dari penduduk lokal, pusat kegiatan belajar kelautan dan visitor center. Beberapa penduduk di Kelurahan Bunaken menggunakan rumah-rumahnya sebagai homestay.
    Kegiatan pariwisata utama yang dapat dilakukan di pulau ini adalah diving dan snorkeling. Terdapat 19 titik penyelaman (dive spot) di sekitar pulau ini dengan temuan-temuan menarik yang dapat dijumpai pada saat menyelam
  2. Pulau Siladen
    Pulau ini memiliki pantai pasir putih yang khas dan sangat berbeda dengan pantai-pantai lain di beberapa pulau dalam kawasan TN Bunaken. Beberapa kegiatan wisata utama yang dapat dilakukan di pulau ini antara lain : berjemur, dan duduk-duduk santai (hanging out), menikmati angin pantai, snorkeling dan diving. Terdapat 3 titik penyelaman yang sangat menarik di pulau ini. Sarana pariwisata yang ada di pulau ini antara lain resort, restoran, cottage, homestay dan dive center.
  3. Pulau Manado Tua
    Pulau ini berbentuk gunung klasik yang mempunyai kawah dengan ketinggian mencapai + 800 m dpl dan kemiringan antara 25o – 45o. Salah satu keunikan yang dimiliki pulau ini adalah terdapat hutan hujan tropis di atas puncak Manado Tua yang menjadi tempat tinggal Yaki/Monyet hitam sulawesi(Macaca nigra). Di bagian dataran bawah gunung yang berbatasan dengan laut terdapat pemukiman dengan system budaya sosial yang sangat bagus dan masyarakatnya sangat terbuka dan ramah.
    Beberapa kegiatan pariwisata yang dapat dilakukan di pulau ini antara lain :tracking mendaki puncak gunung, pengamatan burung (bird watching), wisata budaya desa, terdapat pula pantai yang indah untuk menikmati matahari terbit dan matahari tenggelam (pantai Tanjung Totongapeng), diving, dan snorkeling. Terdapat 5 spot penyelaman di sekitar pulau ini yakni Muka Gereja (Bualo), Negeri, Tanjung Kopi, Pangalingan, dan Benny’s Point (Papindang).
    Sarana pariwisata yang menunjang antara lain cottage, di pulau ini sarana yang ada yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata sebagian besar merupakan fasilitas publik dan masih belum bersifat komersial. Transport yang ada yaitu berupa perahu (bahasa lokal : katinting). Begitu juga halnya dengan penyedia makanan berupa kantin/warung makan sederhana yang dikelola oleh penduduk setempat.
  4. Pulau Mantehage
    Salah satu yang menarik di pulau ini adalah hamparan hutan bakau yang sangat tebal dan luas yang mengelilingi sepanjang pulau ini. Beberapa kegiatan wisata yang menarik yang dapat dilakukan di pulau ini antara lain, pengamatan burung (bird watching), wisata mangrove, pengamatan rusa mantehage, gua Paniki tempat berkumpulnya kelelawar hitam, gua Ular tempat berkumpulnya bermacam ular berbisa maupun yang tidak berbisa, Pulau Ular pulau kecil yang ditumbuhi hutan bakau dan terdapat berbagai jenis ular, Bukit di Tanjung Batu Gepe merupakan dataran tinggi sangat indah untuk melihat laut lepas dan wisata bahari seperti snorkeling dan diving.
    Terdapat 5 spot penyelaman, 3 diantaranya adalah Barrakuda,  Gorango, dan Bango. Sarana yang menunjang pariwisata alam sebagian besar merupakan fasilitas public dan masih belum bersifat komersial. Akomodasi yang ada meliputi rumah penduduk lokal yang biasa disewakan, pondok kerja petugas lapangan TN.Bunaken, bangunan pendidikan, gereja dan ruang public berupa lapangan sepak bola.
    Transportasi yang ada berupa perahu (katinting). Warung makanan berupa kantin/warung makan sederhana yang dikelola oleh penduduk setempat. Penerangan listrik hanya malam hari yaitu dari jam 6 sore sampai jam 12 malam, kerajinan masyarakat lokal yaitu berupa keranjang yang terbuat dari tali winto (sejenis tanaman rotan) dan perahu tradisional (Bolotu).
  5. Pulau Nain
    Keunikan pulau ini adalah terdapat budidaya rumput laut dalam skala besar  di sekitar pulau ini. Disebelah pulau ini terdapat Pulau Nain kecil dengan luas 1.044 ha yang dikelilingi oleh pasir putih di salah satu sisinya, sedang di sisi lain terdapat batu-batu hitam besar yang berserakan. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di pulau ini antara lain : snorkeling, diving, wisata desa, melihat cara-cara budidaya rumput laut dan kegiatan tradisional masyarakat  berupa kerjainan ukiran, perahu tradisional dan manic-manik kerang serta pembuatan ikan asin. Terdapat 3 spot penyelaman di sekitar pulau ini yakni 2 diantaranya adalah Batu Kapal dan Jalan Masuk. Sarana pariwisata yang ada sebagian besar merupakan fasilitas public dan masih belum bersifat komersial. Akomodasi yang ada meliputi rumah penduduk lokal yang biasa disewakan, pondok kerja petugas lapangan TN. Bunaken, bangunan pendidikan, dan masjid/gereja serta pemandu lokal.
  6. Pesisir Utara
    Pesisir Utara adalah daerah pantai sepanjang Molas hingga Tiwoho. Beberapa kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan antara lain : wisata budaya (tarian dan music tradisional cakalele dan music bambu), melihat kegiatan pembuatan kerajinan dari bambu di Desa Tiwoho, menikmati pemandangan laut lepas, pengamatan burung di hutan mangrove, dan penyelaman. Terdapat 4 titik penyelaman, dua diantaranya adalah Tanjung Pisok dan Bangkai Kapal.
    Sarana yang menunjang pariwisata alam seperti cottage, rumah makan atau dive center. Adapun sarana dalam bentuk jasa pengusahaan pariwisata alam yang tersedia di Pulau Bunaken antara lain dive center, cottage, homestay.Pesisir selatan terletak di sepanjang pantai Desa Poopoh – Wawontulap. 
  7. Pesisir Selatan
    Beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan di lokasi ini antara lain : menikmati pemandangan air terjun dan batu tikar yang terletak di Desa Poopoh, Pinasungkulan, dan Rap-rap. Batu tikar terletak di Desa Pinasungkulan, pantai Tanjung Kelapa terletak di Desa Poopoh, pantai pasir putih yang terletak di Desa Wawontulap, batu lobang (kelelawar), pemandangan hutan pantai dan sungai di Desa Wawontulap dengan airnya yang jernih dan bebatuan besar, Dive spot di Pulau tatapaan di Desa Popareng, pada  hari-hari tertentu dapat dijumpai rombongan duyung (2 – 6 ekor) sedang mencari makan di padang lamun sekitar pulau ini. dive spot Tanjung Kelapa  yang terletak di Desa Poopoh yang dapat dijumpai berbagai hewan laut kecil seperti kuda laut pigmi, nudibrancia, dan ikan kecil langka lainnya.


Destinasi lain di Kawasan Sulawesi Utara


Koordinat: 1.6187, 124.7660
Destinasi di Sekitar

KategoriJumlah
Wisata Alam50
Wisata Buatan5
Wisata Budaya3
Taman Nasional2
  • Share Via