KABUPATEN BULUKUMBA, Sulawesi Selatan
Destinasi budaya dari Bulukkumba ini sarat pelestarian nilai tradisional. Pesona alam itu membentang dari timur hingga selatan Kabupaten Bulukumba. Perpaduan antara alam pegunungan dan alam bahari. Itulah yang terlihat saat menjelajahi alam Tana Toa--yang dihuni masyarakat suku Kajang--hingga Tana Beru, negerinya para panrita lopi atau pandai perahu. Di pintu gerbang Tana Toa, ratusan suku Kajang berbaris merapat dengan pakaian hitamnya. Nyaris tak ada senyum di wajah mereka. Ini patut dimaklumi, karena suku Kajang belum terbiasa berinteraksi dengan masyarakat luar.
Bagi pengunjung yang ingin berkunjung dan bermalam, harus mengetahui Kajang merupakan daerah yang kaya akan adat-istiadat, budaya, dan nilai-nilai luhur yang harus dilestarikan. Masyarakat adat Ammatoa hidup di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Secara geografis dan administratif, masyarakat adat Kajang terbagi atas Kajang Dalam dan Kajang Luar. Hanya masyarakat yang tinggal di Kajang Dalam yang masih sepenuhnya berpegang teguh pada adat Ammatoa.
Bagi masyarakat Kajang, pakaian serba hitam bukan semata-mata simbol berduka cita, tapi juga merupakan simbol kesederhanaan. Aturan pakaian atau kain yang berwarna hitam ini merupakan salah satu cara mempertahankan tradisi secara turun-temurun yang sudah ratusan tahun dijalani masyarakat Kajang.
Sumber: TEMPO, datatempo.co/Hariandi Hafid
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 49 |
Wisata Buatan | 21 |
Wisata Budaya | 23 |
Taman Nasional | 3 |