Tari Kecak

Salah satu pertunjukan tari yang paling populer adalah tari kecak, khususnya di Uluwatu, menampilkan pertujukan tari kecak di atas tebing, di alam terbuka, dengan latar pemandangan matahari terbenam, dengan penyajian alam laut yang indah mempesona. Tari Kecak biasa disebut Tari Cak atau tari api. Tarian ini dibawakan oleh sekitar 70 penari laki-laki berbaris melingkar bertelanjang dada, bawahannya memakai kain penutup kotak-kotak bermotif papan catur sambil mengucapkan kata “cak-cak-cak-cak” dengan serentak. Tarian ini merupakan tarian pertunjukkan hiburan masal yang menggambarkan seni peran dan tidak diiringi oleh alat musik atau gamelan.Namun, hanya diiringi oleh paduan suara sekelompok penari laki-laki tersebut. Tarian ini sangat sakral, terlihat dari penarinya yang terbakar api, namun mengalami kekebalan dan tidak terbakar. 

Tari Kecak juga sering disebut Tari Sanghyang yang dipertunjukkan sewaktu-waktu untuk upacara sakral atau keagamaan.Dalam pertunjukkannya Penari kemasukan roh dan bisa berkomunikasi dengan para dewa atau para leluhur yang telah disucikan.Penari tersebut dijadikan sebagai media untuk menyatakan sabda-Nya. Saat kerasukan, mereka juga akan melakukan tindakan yang di luar dugaan, seperti melakukan gerakan berbahaya atau mengeluarkan suara yang mereka tidak pernah keluarkan sebelumnya.

Dalam tari kecak memiliki cerita dan pesan moral, misalnya cerita kesetiaan Shinta terhadap suaminya, dan menggambarkan sifat buruk Rahwana yang serakah dan suka mengambil milik orang lain secara paksa.

Sumber: TEMPO, datatempo.co/Arie Basuki