Buka Luwur

Kawasan Joglosemar

KABUPATEN BOYOLALI, Jawa Tengah

Ribuan warga, baik warga lokal maupun dari berbagai daerah ikut hadir dalam kegiatan Buka Luwur Tahun 2018 di Pantaran, Ds. Candisari, Kec. Ampel. Tradisi diawali dengan kirab budaya seperti gunungan hasil bumi atau hasil pertanian warga setempat dan Kirab itu juga membawa kain lurup. Sejak pagi warga sudah berdatangan di makam yang berada di sebelah barat Dukuh Pantaran, yang berlokasi di lereng Gunung Merbabu ini. Dalam tradisi itu warga setempat juga menggelar sadranan. Warga Pantaran, datang dengan membawa tumpeng, berikut lauk pauknya serta ingkung ayam. Setelah prosesi buka luwur selesai dan dilakukan doa bersama, tumpeng yang dibawa warga itu kemudian dibagikan kepada para pengunjung atau peziarah yang datang dari berbagai daerah dan bahkan luar kota. Setiap setahun sekali dilaksanakan tradisi buka luwur di makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi atau lebih dikenal Makam Pantaran. Ritual itu sudah berlangsung turun temurun sejak lama yang dilaksanakan di hari Jumat pekan ketiga bulan Sura ( penanggalan Jawa ). Dalam tradisi buka luwur ini dilaksanakan penggantian lurup atau kain mori penutup makam dan Buka Lurup atau Gantos Mori (ganti kain mori) ini untuk nguri-uri kebudayaan dari nenek moyang terdahulu. Mengenang perjuangan dan pengembangan agama Islam di Pantaran. Syech Maulana Ibrahim Maghribi adalah seorang tokoh agama yang datang ke wilayah di lereng Merbabu sisi timur itu untuk menyebarkan agama Islam. Sehingga agama Islam di wilayah tersebut semakin berkembang dan penganutnya juga semakin banyak. Syech Maulana Ibrahim Maghribi kemudian mendirikan masjid karena jamaah yang terus bertambah itu. Masjid itu berdiri hingga saat ini di tengah kampung Dukuh Pantaran, Desa Candisari. Karena masjid itu berdiri bersamaan dengan masjid Agung Demak, maka diberi nama masjid Pantaran dan sekaligus menjadi nama dukuh itu. Tradisi diakhiri dengan ngalap berkah yang paling dinanti pengunjung. Mereka berebut takir sesaji, potongan kain mori bekas lurup makam. Bahkan janur kuning, tebu wulung yang dipasang dicungkup makam juga diambil. Barang-barang itu diyakini warga dapat memberikan berkah berupa apa saja sesuai dengan keinginannya. Sementara itu Wakil Bupati, M. Said Hidayat, yang hadir dalam kegiatan itu berharap agenda tahunan ini bisa menjadi sarana untuk dapat mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ini satu tradisi budaya agar kita bisa nguri-uri sekaligus bisa merekatkan kekeluargaan dan tali persaudaraan kita. Semoga bisa menjadi pengingat kita semua. Wakil Bupati Boyolali juga berharap tradisi ini dijaga dan diteruskan oleh generasi- generasi penerus. Selain itu juga bisa menjadi salah satu event wisata religi



Destinasi lain di Kawasan Jawa Tengah


Koordinat: -7.4543, 110.4828
Destinasi di Sekitar

KategoriJumlah
Wisata Alam58
Wisata Buatan34
Wisata Budaya48
Taman Nasional2
  • Share Via

Destinasi di Sekitar


Wisata Alam
Wisata Buatan
Wisata Budaya
Taman Nasional