Upacara Adat Suran Jomboleko

Upacara Adat Suran Jomboleko adalah upacara adat kepercayaan masyarakat Dukuh Ngledok, Ngablak dan Talpitu Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar. Upacara ini dilaksananakan setiap awal bulan Suro yaitu tanggal 1 s/d 3 Suro bertempat di Punden Jombaleko. Upacara ini dilaksanakan 3 hari berturut-turut. Pada malam harinya juga diadakan tirakatan sebulan penuh yang dilakukan oleh masyarakat setempat dan para peziarah dari luar daerah.
Pelaksanaan Upacara adat ini selalu di dukung oleh para budayawan, Pametri Budaya, HARPI Melati Karangpandan, Pemerintah setempat dan dilakukan Kirab Prajurit Majapahit atau Arya Kuisuman dengan Pakaian Ngliga dan Senjata Bambu Runcing.
Pada tempat upacara tersebut terdapat makam dari Arya Kusuma Jomboleko yang masih keturunan Prabu Brawijaya V raja Majapahit terakhir. Konon tempat Jombaleko dahulu adalah tempat untuk persembunyian masyarakat setempat karena kedatangan para penjajah Belanda yang sampai di wilayah Karangpandan dan Matesih. Masyarakat merasa di lindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa pada waktu itu, maka oleh penduduk setempat sampai sekarang punden Jambaleko masih keramat dan dianggap membawa berkah, sehingga banyak peziarah yang datang baik dari daerah Karanganyar sendiri maupun dari luar daerah, bahkan dari luar pulau Jawa juga ada yang berziarah kemakam ini.