Makam Kelambu Kuning

Makam Kelambu Kuning merupakan bagian dalam sejarah Kesultanan di Indonesia. Khususnya pada masa Kesultanan Kutai Kartanegara pemerintahan Aji Sultan Alimuddin tahun 1899-1910, dikenal ada seorang ulama yang menjadi kepercayaan Kesultanan Kutai Kartanegara. Ulama tersebut ialah Muhammad bin Yahya yang diberi gelar oleh Sultan kepadanya yaitu Pangeran Noto Igomo. Sultan Kutai Kartanegara yaitu Sultan Alimuddin meminta Pangeran Noto Igomo untuk mengobati putrinya yang sedang sakit sampai sembuh. Namun, pada akhirnya Sultan Kutai Kartanegara menikahkan putrinya dengan Pangeran Noto Igomo yang dikaruniai enam anak laki-laki dan empat anak perempuan.

Tepatnya pada tanggal 26 Rabiul Awwal 1366 H atau 17 Februari 1947 M, Pangeran Noto Igomo meninggal dengan usia 103 tahun. Jasadnya dimakamkan di Pekuburan Jalan Gunung Gandek Tenggarong atau Makam Kelambu Kuning. Makamnya disandingkan dengan makam istrinya dan Sultan Alimuddin selaku mertuanya.

Kedua ruangan makam tersebut dihiasi kain berwarna kuning pekat, maka dari itu dikenal dengan Makam Kelambu Kuning. Saat ini, makam bersejarah ini berada di Jalan A. Moh. Alimuddin, Melayu, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pengunjung yang berwisata ke Kota Tenggarong dianjurkan untuk berziarah di makam ini. Selain itu, kita akan mendapatkan pengetahuan mengenai Kesultanan Kutai Kartanegara.

Akses menuju Makam Kelambu Kuning, kita dapat menaiki pesawat dari Bandara Soekarno Hatta atau Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Bandara Aji Muhammad Sulaiman (Sepinggan), Balikpapan. Setelah itu, naiklah angkutan umum (angkot) berwarna putih-hijau tua dengan nomor 07 jurusan Terminal Damai. Setelah sampai di Terminal Damai, naiklah angkot berwarna putih-biru muda dengan nomor 02A jurusan Terminal Batu Ampar. Sampainya di Terminal Batu Ampar, kita dapat menaiki bis ataupun angkot menuju Makam Kelambu Kuning. 

Sumber: TEMPO, datatempo.co/Aditia Noviansyah