Museum Radya Pustaka

Salah satu museum tertua di Indonesia berada di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Museum ini tidak jauh dari Taman Sriwedari, terletak satu kompleks dengan kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Meseum Radya Pustaka dibangun dengan gaya arsitektur Belanda. Dahulu dikenal sebagai Loji Kadipolo yang semula milik Johannes Busselaar, kemudian dibeli Sri Susuhunan Pakubuwono X, yang akhirnya diserahkan kepada Paheman Radya Pustaka pada 1 Januari 1913 untuk dijadikan museum.

Tempat ini dulunya merupakan tempat penyimpanan surat-surat kerajaan. Seiring berjalannya waktu, yang disimpan di dalam tempat ini tidak hanya surat, tapi juga berbagai benda penting yang berhubungan dengan kerajaan. Dan semakin lama, seiring semakin bertambahnya koleksi yang dimiliki, tempat ini pun menjadi museum.

Museum ini menyimpan banyak koleksi benda-benda kuno peninggalan sejarah. Seperti arca, pusaka adat berupa keris, tombak, wayang kulit, gamelan, buku-buku kuno, dan koleksi lain yang usianya sudah mencapai ratusan tahun.

Beberapa koleksi Museum Radya Pustaka juga pernah dipamerkan di berbagai negara. Di antaranya adalah relung rambut sang Budha, patung Avalokiteswara, Rajamala, dan lainnya.

Sumber: TEMPO, datatempo.co/Rully Kesuma