KOTA BANDUNG, Jawa Barat
Pengunjung yang berwisata di Kota Bandung bakal ingin menghampiri Teras Cikapundung. Sebabnya Jembatan merah yang membentang di atas Sungai Cikapundung itu tampil begitu mencolok. Seperti memanggil pelintas Jalan Siliwangi untuk mampir dan berhenti sejenak dari kesibukan. Begitu melangkah masuk, kita akan menemukan pesona Teci-sebutan warga untuk Teras Cikapundung-bukan sekadar jembatan sepanjang 18 meter dan lebar 3 meter itu.
Primadona Teci adalah air mancur menari. Lontaran air berirama mengikuti irama musik. Pertunjukan itu berlangsung setiap pukul 16.00 dan 18.00 WIB selama 20 menit. Taman Monas dan pusat belanja Grand Indonesia di Jakarta Pusat memang lebih dulu menampilkan atraksi seperti itu, tapi hanya di Teras Cikapundung kita bisa menikmatinya hampir tanpa jarak. Pembatas wahana itu hanya berupa 10 bola batu.
Di sekitar air mancur, ada tembok mural dan patung yang menghidupkan suasana ruang terbuka itu. Untuk menikmati suasana asri tepi sungai di sana, pengunjung bisa duduk-duduk di undakan amphitheatre, selain bangku-bangku taman yang tersebar di beberapa titik. Lewat jembatan berlantai kayu selebar 3 meter dengan panjang 18 meter yang bercat merah pada tiang dan gerbangnya, pengunjung bisa duduk santai di dua saung atau gazebo di tepi sungai seberangnya. Wahana rekreasi lain adalah tubing atau mengarungi sungai sekitar Teras Cikapundung dengan ban dalam mobil. Pengunjung juga bisa bermain selancar sungai (riverboard) serta naik perahu karet.
Teras Cikapundung dijadikan titik nol untuk normalisasi fungsi Sungai Cikapundung. Mengalir sepanjang 28 kilometer dari hulu di daerah Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, kali itu bermuara di Sungai Citarum di Dayeuh Kolot-daerah langganan banjir saat musim hujan tiba.
Sumber: TEMPO, datatempo.co/Prima Mulia
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 20 |
Wisata Buatan | 23 |
Wisata Budaya | 55 |
Taman Nasional | 3 |