KABUPATEN HALMAHERA TIMUR, Maluku Utara
Tarian Lala Halmahera Timur adalah sebuah tarian yang berasal dari daerah Kabupaten Halmahera Timur dan dimainkan oleh 4 orang; 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki.
Seiring perkembangannya, tarian ini sekarang dapat dimainkan oleh lebih dari 4 orang. Tarian ini diiringi oleh irama dari alat musik Tifa (sejenis gendang) dan Juk (alat musik gesek). Biasanya tarian ini ditampilkan pada acara-acara pernikahan, penyambutan tamu, dan untuk sekedar penghibur lelah. Selain iringan musik, tarian ini juga diiringi dengan syair-syair yang bernuansa religius, cinta, kegembiraan, sedih, harapan, perjuangan dan lain-lain.
Lala berasal dari kata “Laila” diambil dari kalimat “Lailahaillaulah” yang artinya tiada Tuhan selain Allah.
Lala dalam bahasa Maba mengandung makna sebagai meja hidangan yang sering dilakukan pada upacara adat perkawinan dan upacara adat lainnya. Dari kisah itulah munculah tarian lala dalam sejarah masyarakat Gamrange. Tarian lala ini muncul bersamaan dengan berdirinya negeri Gamrange (Tiga negeri bersaudara) diantaranya adalah Maba, Patani dan Weda. Dalam perspektif sejarah, tarian lala sesungguhnya merupakan tarian khas masyarakat Gamrange yang mengandung unsur-unsur religius hingga sekarang tarian lala dijadikan sebagai sarana budaya dalam mempertemukan dan menyatukan masyarakat Maba, Patani dan Weda (Masyarakat Gamrange).
Berdasarkan definisi dan sejarah tarian lala, ada beberapa makna yang tersirat dalam tarian lala, diantaranya adalah persatuan, perjuangan dan keagamaan atau rasa syukur.
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 27 |
Wisata Buatan | 4 |
Wisata Budaya | 7 |
Taman Nasional | 2 |