KABUPATEN WAKATOBI, Sulawesi Tenggara
Peninggalan masa Kesultanan Buton juga terdapat di Pulau Tomia. Namanya Benteng Patua. Seperti Benteng Liya, Benteng Patua juga terletak di atas bukit. Beberapa meriam kuno masih terpasangmengarah ke laut, seakan menyambut kedatangan musuh. Perairan ini konon dulu dilewati kapal penjajah yang “merampok” rempah-rempah dari Maluku. Di area ini juga terdapat sejumlah makam tokoh pejuang lokal serta bekas perkampungan.
Keberadaan Benteng Patua merupakan salah satu dari benteng peninggalan Kerajaan Buton di seluruh dari empat pulau Wakatobi. Benteng yang mempunyai luas satu setengah lapangan sepak bola itu, berdiri di ketinggian kira-kira 100 meter di atas permukaan laut. Jika pengunjung berdiri di atas benteng, maka dapat melihat bentangan laut banda beserta pulau besar lainya di Wakatobi.
Benteng Patua merupakan bekas lokasi permukiman warga Onemay. Masyarakat setempat menggunakan benteng ini sebagai tempat melakukan ritual adat. Lokasi ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 15 menit dari desa Patua II.
Tomia sendiri sering disebut sebagai pulau karang. Sebab dari daratan paling rendah sampai puncaknya bisa terlihat pucuk-pucuk karang purba. Benteng Patua sendiri disusun dari batu gunung yang disusun menyerupai dinding dengan ketebalan satu sampai 1,5 meter dengan ketinggian antara 0,5 hingga 3 meter. Benteng Patua itu memiliki lima pintu. Ada tempat pertemuan, makam tua berbentuk segi empat dan badili atau meriam.
sumber: TEMPO, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wakatobi
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 7 |
Wisata Buatan | 2 |
Wisata Budaya | 0 |
Taman Nasional | 1 |