Juang Sanga - Sanga

Kawasan KALIMANTAN TIMUR

KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA, Kalimantan Timur

Sanga-Sanga merupakan sebuah kecamatan yang terletak di wilayah pesisir Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kecamatan Sanga-Sanga memiliki luas wilayah mencapai 233,4 km2 yang dibagi dalam 5 kelurahan yaitu Sanga-Sanga Muara, Sarijaya, Sanga-Sanga Dalam, Jawa, dan Pendingin. Kecamatan ini merupakan salah satu wilayah penghasil minyak bumi yang sangat penting di Kalimantan Timur sejak sumur minyak Louise untuk pertama kalinya mulai berproduksi pada tahun 1897, disamping sumur minyak Mathilde yang ada di Balikpapan. Perjuangan melawan penjajah pertama di Sanga-Sanga dikenal dengan Perlawanan Samseng pada tahun 1926 oleh etnis Tionghoa yang marah kepada pihak Belanda karena tidak memberikan bahan bakar minyak untuk diperdagangkan kepada pedagang asal China itu. Sanga-Sanga juga terkenal dengan sebuah peristiwa heroik yang terjadi pada tanggal 27 Januari 1947 ketika para pejuang kemerdekaan yang tergabung dalam Badan Pembela Republik Indonesia (BPRI) bahu membahu bersama rakyat mempertahankan Sanga-Sanga dari gempuran Belanda, meski akhirnya korban
banyak berjatuhan dari pihak pejuang dan rakyat Sanga-Sanga. Setiap 27 Januari kota ini mengadakaan ragam kegiatan yang menarik. Acara ini meliputi napak tilas, upacara peringatan perjuangan Merah putih, sampai ziarah ke Taman Makam Pahlawan Wadah Batuah. Sanga-sanga di
Kalimantan Timur tidak hanya terkenal karena minyaknya. Tak banyak orang tahu, inilah kota di Kaltim yang pertama bebas dari penjajahan Belanda. Saksi bisunya adalah aneka monumen bersejarah dan situs yang dapat memikat wisatawan.Kota ini sangat cocok bagi penggemar sejarah, berkunjung ke Sanga-sanga bisa jadi pilihan yang menarik. Di kota ini pengunjung bisa menemukan banyak wisata sejarah. Oleh sebab itulah, Sanga-sanga tidak cuma terkenal dengan minyaknya saja. Peristiwa heroik saat perjuangan rakyatnya juga jadi sesuatu yang harus diperhatikan. Menjadi kota pertama di Kalimantan Timur yang terlepas dari cengkeraman Belanda tidaklah mudah. Para pejuang bangsa saling bahu-membahu melengserkan kedudukan Belanda. Bahkan tidak cuma pribumi yang ikut berperang. Saat Belanda peristiwa Perlawanan Samseng, suku Tioghoa yang tinggal di sana turut berperang. Tidak berhenti di situ, masyarakat Sanga-sanga kembali menghadapi peristiwa heroik mengusir Belanda. Hingga ratusan nyawa melayang dalam peperangan ini. Peristiwa tersebut tentu saja meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi warga Sangasanga, terlebih para pelaku peristiwa heroik tersebut. Untuk mengenang peristiwa yang disebut sebagai Peristiwa Perjuangan Merah Putih Sanga-Sanga ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara selalu menggelar upacara peringatan peristiwa tersebut setiap tanggal 27 Januari. Rangkaian agenda peringatan peristiwa itu tiap tahun dilaksanakan dengan berbagai variasi kegiatan, diantaranya Napak Tilas dan pameran pembangunan. Sanga-Sanga juga merupakan kecamatan pertama yang berdiri secara administratif di luar Pulau Jawa dan Pulau Sumatra pada tahun 1949 dengan camat pertamanya adalah Awang Ishak, ayah dari gubernur Kaltim yang saat ini sedang menjabat, Awang Faroek Ishak. Sebagai tanda peringatan perjuangan, di Sangasanga dibangun monumen perjuangan terukir nama-nama pejuang yang gugur pada saat itu. Pada Monumen Perjuangan Sanga Sanga  tergambar relief perjuangan rakyat Sanga Sanga
melawan penjajah. Misalnya keberanian Pejuang merobek Bendera Belanda warna merah putih biru menjadi tinggal Merah Putih. Juga tersebut seorang ulama pejuang H Muthalib dan seorang wanita Habibah yang rela diikat dan digantung di
depan pintu daripada buka mulut memberi tahu persembunyian para Pejuang Merah Putih. Para Pejuang Kemerdekaan Sanga Sanga yang tergabung dalam
Badan Pembela Republik Indonesia (BPRI) bersama rakyat Sanga Sanga pada 27 Januari 1947, berperang mempertahankan diri dari gempuran Belanda bersama Sekutunya, meskipun akhirnya menimbulkan banyak korban yang berjatuhan dari pihak pejuang maupun rakyat Sanga Sanga. Sebagai penghasil minyak, pada masa silam Sanga Sanga adalah kota yang memiliki kejayaannya yang ditandai dengan pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya yang lebih maju dan makmur dibandingkan dengan daerah lain di sekitarnya seperti Samarinda yang saat ini menjadi Ibukota Provinsi Kaltim. Namun demikian, seiring dengan makin berkurangnya potensi minyak, Sanga Sanga dalam beberapa tahun belakangan ini nyaris terlupakan dan kehilangan kejayaannya, berubah menjadi suatu daerah kecamatan biasa di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang cukup jauh dari Ibukota Tenggarong. Sanga Sanga tinggal kenangan. Padahal kota ini memiliki potensi lain, selain minyak, setelah ditetapkannya Sanga Sanga sebagai Kota Pahlawan, Kota Wisata Sejarah dan Budaya. Dalam rangka mewujudkan predikat sebagai Kota Pahlawan, Kota Wisata Sejarah dan Budaya, maka Sanga Sanga dari sekarang harus berbenah. Misalnya menata dengan baik setiap peninggalan sejarah terkait perjuangan Merah Putih 27 Januari 1947. Tidak terkecuali itu, Sanga Sanga juga menyimpan sejarah lain dengan ditemukannya Guci Pemakaman Adat salah satu Etnis Sanga Sanga di dekat Jembatan 27 Januari tahun lalu. Semuanya itu merupakan potensi sejarah dan obyek wisata yang ada di Kota Sanga Sanga yang sangat menarik, yang sayang jika
tidak dirawat dan dikelola dengan baik. Oleh karena itu, seluruh masyarakat Sanga Sanga diharapkandapat bersatu padu menjadikan kota ini sebagai Kota Pahlawan dan Kota Wisata
Sejarah dan Budaya. 



Destinasi lain di Kawasan Kalimantan Timur


Koordinat: -0.6866, 117.2441
Destinasi di Sekitar

KategoriJumlah
Wisata Alam15
Wisata Buatan15
Wisata Budaya5
Taman Nasional1
  • Share Via