Suku Kajang Ammatoa, Bulukumba

Kawasan SULAWESI SELATAN

KABUPATEN BULUKUMBA, Sulawesi Selatan

Suku Kajang Ammatoa terletak di kabupaten Bulukumba, Kecamatan Kajang, Sulawesi Selatan. Desa ini dinamakan Tana Toa yang merupakan tanah yang tertua di dunia dikarenakan kepercayaan masyarakat adatnya. Secara geografis, luas wilayah Desa Kajang Ammatoa sekitar 331,17 ha dan memiliki kondisi hutan yang sangat lebat. Hampir seluruh dusun yang berada di dalamnya di kelilingi hutan dan tidak ada jalan beraspal di dalam kawasan ini. Kawasan adat masyarakat Kajang berada dalam wilayah administrasi Desa Tana Toa, berjarak 56 km dari kota Bulukumba. Di antara suku yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan, Suku Ammatoa Kajang merupakan salah satu kelompok masyarakat yang kokoh memegang tradisinya. Bagi para wisatawan yang hendak mengunjungi Suku Kajang Ammatoa Sulsel diwajibkan berpakaian serba hitam dari atasan sampai bawahan, karena hal itu sudah menjadi identitas masayarakat Suku Ammatoa Kajang. Spesifikasinya terdapat pada atribut yang dikenakan, seperti baju celana yang hampir menyentuh lutut, sarung, daster, ikat kepala yang dikenakan bagi kaum lelaki, yang semuanya berwarna hitam dan juga tidak beralas kaki. Warna hitam menunjukkan kekuatan, kesamaan derajat bagi setiap orang di depan sang pencipta. Bahasa sehari-hari Penduduk adat Kajang menggunakan Bahasa Makassar yang dialek bahasanya berupa bahasa Konjo sebagai bahasa sehari-harinya. Berkunjung ke Desa Kajang Ammatoa, belum lengkap tanpa mempelajari kearifan lokal masyarakat dalam melestarikan budaya dan adat istiadatnya yang telah bertahan ratusan bahkan ribuan tahun. Pengunjung akan disuguhkan dengan wisata budaya yang sangat berkesan dan tentunya akan menjadi pengalaman menarik untuk diceritakan nantinya. [Anggey/IndonesiaKaya]



Destinasi lain di Kawasan Sulawesi Selatan


Koordinat: -5.3290, 120.3109
Destinasi di Sekitar

KategoriJumlah
Wisata Alam49
Wisata Buatan21
Wisata Budaya23
Taman Nasional3
  • Share Via

Destinasi di Sekitar


Wisata Alam
Wisata Buatan
Wisata Budaya
Taman Nasional