KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE, Sulawesi Utara
Istana Raja Manganitu merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Manganitu, yang dibangun oleh Raja Wellem Manuel Pandensolang Mocodompis, yang memerintah dari tahun 1905 – 1944. Ayahnya adalah Raja Manganitu ke 15 dengan gelar “ Tanawata “. Setelah tiga tahun memerintah Kerajaan Manganitu, beliau menikah dengan Ella Loise Kansil (Putri Raja Manalang Kansil di Siau). Sehubungan dengan Kerajaan Manganitu meliputi juga Tamako, maka pada 1916, Raja mendirikan istana kerajaan juga di Tamako, sekaligus memindahkan pusat pemerintahannya di Tamako. Dalam masa pemimpinannya di Kerajaan Manganitu Tamako, Pemerintah Belanda juga menugaskan Raja W.M.P Mocodompis untuk menjabat Raja Tahuna Kendahe pada tahun 1928 – 1930.
Sehubungan dengan jasa Raja W.M.P Mocodompis ini, maka Pemerintah Belanda menganugerahinya Bintang Jasa serta Baju/Pakaian Raja yang berlapis Emas. Sekarang ini pakaian Raja tersebut masih terpelihara dengan baik bersam aksesorisnya dan disimpan oleh Keluarga Tiwa Meddelu di Kampung Mala Manganitu.
Setelah Belanda meninggalkan daratan Sangihe, pada perang dunia II tentara Jepang menguasai daerah Sangihe dengan menunjukkan keganasannya, sehingga setiap orang yang dianggap mata – mata Belanda harus disiksa, kemudian dibunuh dengan cara dipancung di Tahuna pada tahun 1944.
Permaisuri Raja yaitu Ratu Ella Loise Kansil setelah meninggal dunia dimakamkan di samping Rumah/Istana Raja Manganitu di Kampung Mala.
sumber: sangihekab.go.id, Flickr
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 50 |
Wisata Buatan | 5 |
Wisata Budaya | 3 |
Taman Nasional | 2 |