KABUPATEN MINAHASA, Sulawesi Utara
Makam Sam Ratulangi Minahasa Sulawesi Utara berada di daerah perbukitan sejuk di Kelurahan Wawalintouan, Kecamatan Tondano Minahasa, Sulawesi Utara. Kami menyewa sebuah delman yang ditarik seekor kuda dari depan Taman Kota Tondano, dan memerlukan waktu hanya beberapa menit saja untuk sampai di depan gerbang Makam Sam Ratulangi.
Undakan berwarna oranye yang cukup tinggi tampak di latar belakang. Dengan meniti tangga ini pengunjung akan sampai ke Monumen Sam Ratulangi di atas bukit. Undakan yang terlihat rapi dan terawat baik, diapit tetumbuhan yang hijau segar dan tanaman bunga yang membuat suasana menjadi lebih sejuk dan asri. Kami masuk ke dalam kompleks Makam Sam Ratulangi dengan membuka pintu pagar yang tak terkunci. Tak ada penjaga dan tak ada nomor telepon atau alamat penjaga makam bisa dihubungi, namun seingat saya ada orang yang tengah membersihkan area di bagian belakang.
Salah satu pandangan hidup Sam Ratulangi yang terkenal sampai saat ini adalah: "Si tou timou tumou tou" yang berarti: "Manusia hidup untuk memanusiakan manusia". Saat berkunjung ke Makam Sam Ratulangi, pintu pagar tidak terkunci, namun jika suatu saat anda berkunjung ke Makam Sam Ratulangi dan pintu gerbangnya terkunci, jangan buru-buru pergi, karena rumah penjaganya berada di belakang Makam Sam Ratulangi ini.
Relief pertama yang terletak di bagian sebelah kiri undakan terbawah menggambarkan peran dan perhatian Sam Ratulangi yang besar dalam bidang pendidikan. Relief kedua masih menggambarkan peran Sam Ratulangi di bidang pendidikan, sedangkan relief pada bagian kanan undakan yang memperlihatkan gelora rakyat Indonesia dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaannya.
Di ruangan terbuka bagian tengah kompleks Makam Sam Ratulangi Minahasa terdapat sebuah patung dan monumen Sam Ratulangi. Ada jalan di bawah rindang pohon yang berada di sebelah kanan area untuk menuju ke Makam Sam Ratulangi dari arah depan. Untuk menuju makam, pengunjung juga bisa melalui undakan turun yang berada di sebelah kanan Monumen.
Keterlibatan Sam Ratulangi dalam pergerakan politik semakin intens ketika ia diangkat menjadi anggota Volksraad pada tahun 1927 dan terus gigih berjuang bagi persamaan hak, sampai tahun 1937 ketika ia dipenjara karena aktivitas politiknya. Setelah keluar dari penjara, Sam Ratulangi lalu menjadi editor of Nationale Commentaren, sebuah majalah berita dan penerbitan berbahasa Belanda.
Makam Sam Ratulangi terlihat indah dan terawat rapi, dengan tugu nisan yang bertuliskan "Pahlawan Kemerdekaan Nasional Dr.G.S.S.J. Ratulangie, Lahir: Tondano Tgl. 5 Nov. 1890, Meninggal: Jakarta Tgl. 30 Juni 1949". Karangan bunga di depan Makam Sam Ratulangi, yang salah satu diantaranya berbunyi "Jasamu tetap kami kenang, dari Rukun Ratulangie, Manado". Tugu makamnya berbentuk waruga, batu kubur orang Minahasa jaman dulu.
sumber: aroengbinang.com
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 50 |
Wisata Buatan | 5 |
Wisata Budaya | 3 |
Taman Nasional | 2 |