KOTA BANJARMASIN, Kalimantan Selatan
Kubah Habib Basirih adalah sebuah makam keramat seorang ulama yang menjadi objek wisata ziarah di Banjarmasin. Kubah ini letaknya tidak begitu jauh dari jembatan tol menuju kawasan Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin. Kubah ini berada di Jl Keramat RT 13, Kelurahan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Barat. Habib Hamid bin Abbas Bahasyim atau lebih dikenal dengan sebutan Habib Basirih adalah seorang ulama Banjar. Silsilahnya, Habib Hamid bin Abbas bin Abdullah bin Husin bin Awad bin Umar bin Ahmad bin Syekh bin Ahmad bin Abdullah bin Aqil bin Alwi bin Muhammad bin Hasyim bin Abdullah bin Ahmad bin Alwi bin Ahmad Al Faqih bin Abdurrahman bin Alwi Umul Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath. Konon, antara Habib Basirih dengan salah satu wali songo, Sunan Ampel (Raden Rahmat), masih ada hubungan kekeluargaan. Sama-sama keturunan dari Waliyullah Muhammad Shahib Mirbath (keturunan generasi ke-16 dari Rasulullah Muhammad SAW). Kedua tokoh ulama besar di jamannya ini, bertemu pada Alwi Umul Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath. Sunan Ampel jalur putra Alwi Umul Faqih yang bernama Abdul Malik sedang Habib Basirih jalur putra Alwi Umul Faqih yang bernama Abdurrahman. Lalu, jika Sunan Ampel adalah keturunan ke 23 dari Rasulullah Muhammad SAW, maka Habib Basirih merupakan keturunan ke-36. Akses Ke Lokasi Untuk menuju kubah Habib Basirih, bisa ditempuh lewat jalur darat dan sungai. Menggunakan angkutan darat melalui Jl.Gubernur Subardjo, Lingkar Selatan (jalan tol), Jl.Trisakti, Komplek Lumba-Lumba atau memanfaatkan Sungai Basirih. Kemudian, saat berada di kubah Habib Basirih, kita akan melihat beberapa makam keramat lainnya. Tak jauh dari Kubah Habib Basirih, terdapat pula makam-makam lainnya. Antara lain makam keponakan Habib Basirih, yakni Habib Batilantang (Habib Ahmad bin Hasan bin Alwi bin Idrus Bahasyim) yang berada di seberang Sungai Basirih, juga makam ibu Habib Basirih, Syarifah Ra’anah dan makam-makam lainnya didekat Kubah Habib Basirih. Makam habib yang sering disebut warga sebagai Kubah Basirih ini dipagari besi dan diselimuti kain hijau tua sebagai simbol Islam dan kain kuning sebagai simbol adat Banjar untuk tokoh masyarakat yang dihormati. Di bagian atasnya dikelambui kain kuning juga. Di sekeliling kuburannya ada beberapa buku Yasin dan Alquran. Kuburan dipenuhi taburan kembang barenteng khas Banjar sehingga tercium wangi jika didekati. Memasuki bagian dalam komplek pekuburannya ini terasa dingin, padahal cuaca sedang terik. Suasananya terasa tenang. Para peziarah pun bisa dengan nyaman dan khusuk berdoa di dekat makam ini.
Sumber : http://wisatareligi-kalsel.blogspot.com/2018/05/mesjid-jami-syekh-abdul-hamid-abulung.html
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 23 |
Wisata Buatan | 9 |
Wisata Budaya | 13 |
Taman Nasional | 0 |