KOTA YOGYAKARTA, DI Yogyakarta
Siapa yang tidak kenal Muhammadiyah. Salah satu Organisasi Dakwah terbesar di Indonesia ini memiliki ribuan sekolah. Mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga universitas. Disamping pendidikannya yang cukup maju, kiprah Muhammadiyah di bidang pengembangan sumber daya manusia juga sudah tidak diragukan. Organisasi pemudanya, mulai dari Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM), hingga Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) aktif dalam berbagai gerakan dakwah. Kiprah Nasyiatul Aisyiyah (NA) sebagai perkumpulan perempuan Muhammadiyah juga tidak bisa dibantah. Dibalik nama besarnya saat ini, siapa sangka kalau semuanya dimulai dari sebuah bangunan sederhana di salah satu sudut kota Yogyakarta. Langgar Kidoel (Langgar Kidul) Hadji Ahmad Dahlan, begitu bangunan ini biasa disebut. Dari namanya sudah cukup jelas bahwa dulunya bangunan ini difungsikan sebagai tempat ibadah. Bangunan dua lantai dengan tembok tebal sebagai ciri khas bangunan tua ini, kini sudah resmi menjadi cagar budaya. Langgar Kidul Hadji Ahamd Dahlan berada di kompleks Kampung Kauman. Terdiri dari bangunan dua lantai yang didesain menjadi tiga buah ruangan. Dua ruangan bagian bawah saat ini difungsikan sebagai museum. Satu bangunan di bagian atas masih difungsikan sebagai langgar. Meski sudah tidak lagi digunakan sebagai tempat sholat, bangunan ini masih digunakan untuk aktivitas keagamaan. Beberapa foto terpajang di museum Langgar Kidul Hadji Ahmad Dahlan. Sebagian menceritakan kehidupan pribadi KH. Ahmad Dahlan, sebagian lainnya tentang kiprah beliau dalam menjalankan dakwah islam di Yogyakarta. Sama seperti dakwah pada umumnya, jalan dakwah yang dilalui KH. Ahmad Dahlan waktu itu juga tidak mudah. Bangunan yang kini menjadi museum ini pernah dirobohkan oleh umat islam yang waktu itu menentang ajaran Muhmmadiyah. Namun siapa sangka kalau kini Kampung Kauman justru menjadi kampung yang sangat kental dengan nuansa Muhammadiyah. Pada gerbang-gerbang masuk kampung terpampang jelas lambang-lambang gerakan Muhammadiyah. Meskipun saat ini Langgar Kidul Hadji Ahmad Dahlan sudah beralih fungsi menjadi museum, pengelolaannya masih minimalis. Museum hanya buka sekitan 2 jam setiap harinya. Yakni dari jam 10.00 WIB sampai jelang waktu salat dzuhur. Tepat di bagian dengan Langgar Kidul Hadji Ahmad Dahlan terdapat satu bangunan dengan bentuk memanjang. Menurut cerita penjaga museum, konon bangunan ini dulunya difungsikan sebagai madrasah. Sayangnya kini bangunan ini tidak lagi difungsikan. Tepat di bagian utara Langgar Kidul Ahmad Dahlan terdapat tiga rumah dengan warna coklat, hijau, dan krem. Tiga rumah ini dulunya merupakan rumah tinggal dari KH. Ahmad Dahlan. Saat ini, dua rumah (warna hijau dan coklat) ditinggali oleh cicitnya. Sedangkan rumah dengan warna krem sudah dijual. Menuju ke Langgar Kidul Hadji Ahmad Dahlan ini cukup mudah. Namun hanya bisa diakses dengan berjalan kaki, mengingat sangat padatnya pemukiman di Kampung Kauman ini. Ada dua akses jalan, pertama melewati Jalan Nyai Ahmad Dahlan. Pada bagian selatan Jalan Nyai Ahmad Dahlan, sebelum Plengkung Jagasura, kurang lebih 10 meter sebelah utara perempatan, terdapat papan penunjuk arah bertuliskan “Langgar KHA Dahlan Kauman”. Dari papan petunjuk ini, dari sudah terlihat tanda cagar budaya yang dipasang tepat di bawah langgar kidul Ahmad Dahlan. Akses kedua, melalui Masjid Gede Kauman. Secara letak, Langgar Kidul Hadji Ahmad Dahlan berada di belakang Masjid Gede Kauman. Dari sisi selatan masjid, ambil jalan masuk (hanya bisa dilewati motor dan harus dituntun) ke arah barat. Jalan lurus saja, nanti ada perempatan, masih lurus (perempatannya agak menyerong) sekitar 100 meter. Disini sudah terlihat dua bangunan tua yang berhadapan. Inilah Langgar Kidul Hadji Ahmad Dahlan dan sebuah bangunan bekas Madrasah. Berkunjung ke bangunan cagar budaya ini sebagiknya saat siang hari, kira-kira pukul 10.00 WIB. Pada jam ini, penjaga museum sudah datang, dan museum sudah dibuka.
Sumber : https://situsbudaya.id/langgar-kidoel-hadji-ahmad-dahlan-saksi-bisu-dakwah-muhammadiyah-di-yogyakarta/
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 16 |
Wisata Buatan | 4 |
Wisata Budaya | 11 |
Taman Nasional | 1 |