KABUPATEN KERINCI, Jambi
Masjid Lamo, kapan berdirinya tidak diketahui secara pasti, menurut dua narasumber sebagai berikut: Sulaiman, sesepuh dan Thalib Duko, selaku juru pelihara Masjid Lamo ini tidak berani memastikan kapan Masjid Lamo ini dibangun. Ia hanya mengungkapkan, sejarah Masjid Lamo ini diawali dengan menghadapnya Rajo Elok bergelar Indra Bangsawan Syah dari Bone Gunung Ledang (tidak diketahui di mana Bone Gunung Ledang tersebut) dengan membawa sepucuk surat menuju Kerajaan Pagaruyung di daerah Minangkabau.
Sulaiman menuturkan, surat jalan yang dibawa Raji Elok itu ditulis dengan huruf Arab. Itu menunjukkan bahwa Islam sudah berkembang di Sumatra, karena surat jalan ini dibuat sekitar tahun 1700 M. Sedangkan, agama Islam masuk ke Nusantara abad ke-13. Surat jalan itu cukup panjang. Pada zaman itu, surat ini digunakan untuk berkhotbah bagi para khatib atau ulama, guna penyebaran Islam ke seluruh wilayah Nusantara.
Menurut Anton, seorang arkeolog dari Universitas Indonesia (UI) yang sedang melakukan penelitian di daerah ini, mengemukakan pendapatnya bahwa Masjid Lamo ini dibangun sekitar akhir abad ke-15 M. Pendapat itu didasarkan pada bentuk Masjid Lamo yang menyerupai arsitektur masjid kuno yang ada di Jawa, bercorak Hindu dengan atap limasnya.
Jadi perkirakan berdirinya Masjid Lamo antara akhir abad 15 dan akhir abad 17 M, lebih tua dari Masjid Keramat di Kabupaten Kerinci serta merupakan masjid tertua di Propinsi Jambi.
Masjid Kuno Lempur Mudik sejak tahun 1931 sudah tidak difungsikan dan digantikan dengan masjid baru yang lebih besar dan luas.
Sumber : https://situsbudaya.id/masjid-lempur-tengah-lamo-kerinci-jambi/
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 18 |
Wisata Buatan | 4 |
Wisata Budaya | 14 |
Taman Nasional | 0 |