Candi Sanggrahan Tulungagung

Kawasan JAWA TIMUR

KABUPATEN TULUNGAGUNG, Jawa Timur

Candi Sanggrahan Berdasarkan informasi dari lokasi candi, soal kapan persisnya pembangunan Candi Sanggrahan masih belum diketahui dengan pasti. Selain tidak ditemukan angka tahun, keberadaan Candi Sanggrahan juga tidak termuat dengan jelas dalam prasasti atau naskah seperti Kakawin Negarakertagama. Karena informasi mengenai Candi Sanggrahan sangatlah kurang, memunculkan banyak perkiraan tentang keberadaan candi tersebut. Pendapat yang pertama, terdapat ceritera rakyat yang menceriterakan asal-usul Candi Sanggrahan. Di antara sekian banyak ceritera rakyat tersebut, ceritera rakyat versi Sina Wijoyo Suyono yang paling terkenal (Mahfudhoh, 2016: 138). Cerita tersebut menyebutkan Candi Sanggrahan sebagai tempat beristirahatnya rombongan pembawa jenazah Gayatri (Rajapatni), pendeta wanita Buddha (bhiksuni) masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, penguasa Kerajaan Majapahit pada waktu itu. Jenazah itu dibawa dari Kraton Majapahit untuk menjalani upacara pembakaran di sebuah tempat di sekitar Boyolangu. Pendapat yang kedua, beberapa sejarawan menduga Candi Cungkup merupakan peninggalan zaman Majapahit, berdasarkan bekas bangunan di bagian pintu gerbang dan di belakang candi serta bangunan dinding areal candi yang terbuat dari batu bata.

Karena namanya Candi Sanggrahan, sebagian arkeolog juga berpendapat bahwa candi ini pernah digunakan sebagai tempat mesanggrah rombongan istana yang akan mengikuti prosesi perabuan Rajapatni Dyah Gayatri di Candi Dadi. Rombongan dari Majapahit mendirikan perkemahan di areal Candi Sanggrahan yang memang berhalaman luas, berpagar keliling dan terdapat saluran air.

Pada waktu abu jenazah Rajapatni Dyah Gayatri akan ditanam di Boyolangu, rombongan istana juga menggunakan Candi Sanggrahan sebagai tempat mesanggrah atau berkemah karena pada waktu itu lokasi wilayah antara Candi Sanggrahan dengan Boyolangu merupakan daerah rawa. Selain dikenal dengan Candi Cungkup, Candi Sanggrahan ini juga dikenal oleh penduduk setempat dengan nama Candi Pruntung.

Bangunan Candi Sanggrahan

Bangunan Candi Sanggrahan berdenah bujur sangkar, mempunyai ukuran panjang 12,16 m, lebar 9,05 m dan tinggi 5,86 m. Bahan candi terbuat dari batu andesit dan batu bata.

Bangunan candi ini berdiri di atas pelataran yang ditinggikan sehingga tidak ranap dengan permukaan tanah di sekitarnya. Tinggi pelataran yang menjadi halaman candi 2,25 m yang seluruh tepi pelataran candi diperkuat dengan struktur bata sehingga tanah pelataran tidak mudah longsor. Ukuran pelataran yang ditinggikan 51 x 42,75 m. Selain itu, terdapat juga beberapa sisa dasar tembok keliling dari batu bata di beberapa bagian tepi pelataran.

Sejak awal tahun 2015, Candi Sanggrahan mulai dipugar oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Mojokerto. Sampai sekarang proses pemugaran belum selesai, Diperkirakan pemugaran ini memakan waktu 7 hingga 8 tahun untuk kembali terlihat seperti bentuk aslinya beserta bangunan perwara yang ada di kompleks pelataran candi tersebut. Hal ini dikarenakan sulitnya mendapatkan batu andesit pengganti konstruksi batu candi tersebut.

Lokasi Candi Sanggrahan

Candi Sanggrahan terletak di Dusun Sanggrahan, Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Lokasi candi ini berada di depan Warkop Candi dan Karaoke, yang kiri kanannya terdapat kolam ikan mas koi.

Sumber : https://situsbudaya.id/situs-candi-sanggrahan-tulungagung/



Destinasi lain di Kawasan Jawa Timur


Koordinat: -8.1159, 111.9172
Destinasi di Sekitar

KategoriJumlah
Wisata Alam64
Wisata Buatan43
Wisata Budaya31
Taman Nasional3
  • Share Via

Destinasi di Sekitar


Wisata Alam
Wisata Buatan
Wisata Budaya
Taman Nasional