Kompleks Makam Kuno Di Gurah Peninggalan Era Kesultanan Aceh

Kompleks pemakaman kuno ini merupakan milik salah satu keluarga di Gampong Gurah yang tidak lagi difungsikan sebagai pemakaman keluarga. Lokasinya berada di koordinat 5º31’59.1”N dan 95º15’48.0”E, terlat di tepi jalan dusun Gampong Gurah yang menghubungkan ke objek wisata Kubah Masjid Sisa Tsunami Tahun 2004 lalu. Jika hendak mengujungi lokasi kompleks situs ini, bisa di lalui dengan kendaraan roda dua dan roda empat melalui jalan utama Gampong Gurah-Polsek Peukan Bada. Kompleks makam kuno di Gampong Gurah belum diberi nama, namun kondisinya sangat tidak terawat. Rumput dan semak berada di antara nisan kuno yang sebagian masih tegak dan sebagainya lagi telah hilang. Menurut Ahmad (45) salah seorang anggota keluarga, lokasi ini terkena gelombang tsunami tahun 2004 lalu yang menyebabkan sebagian nisan rusak dan bahkan ada yang hilang terbawa gelombangnya.

Sebagian nisan masih kokoh berada di atas gundukan tanah dan sebagiain lainnya terserak di batas pagar pemilik tanah. Dari hasil pengamatan di lapangan, diketahui ada beberapa jenis nisan kuno dari periode Aceh Darussalam, antara lain: tipe balok motif bungong awan dengan mahkota kelopak bunga teratai, tipe pipih bersayap dan tipe balok/gada.

Di dekat kompleks Makam Gurah ini, sekitar 30 meter ke arah barat melewati Mushalla dusun terdapat juga bekas pemakaman kuno, tetapi kondisinya kini sangat rusak oleh hempasan gelombang tsunami tahun 2004 lalu.

Letak koordinatnya di 5º31’55.3”N dan 95º15’45.4”E. Kompleks makam ini merupakan pemakaman keluarga dengan ciri khas didirikan di atas gundukan tanah dan disekelilingnya kini dijadikan lahan persawahan. Pada saat ini, sebatang pohon kayu asam berdiri kokoh di tengah pemakaman yang menaungi beberapa kepingan nisan kuno disekitarnya.

Sayang sekali, nisan kuno yang terlihat sudah tidak utuh lagi. Kondisi ini disebabkan Tsunami 2004 lalu maupun proses transformasi akibat tekanan pertumbuhan kayu beringin itu sendiri. Adapun tipologi nisan yang bisa di identifikasi, yakni tipe pipih bersayap. Dari segi bahan, menggunakan bahan batu pasir atau sands stone.

Sumber : https://situsbudaya.id/kompleks-makam-kuno-di-gurah-peninggalan-era-kesultanan-aceh/