Stasiun Serang

Stasiun Serang di tetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Menbudpar No: PM. 02/PW.007/MKP/2010, 8 Januari 2010, Stasiun Serang yang berada di Daerah Operasi 1 Jakarta berlokasi di Jl. Ki Tapa No. 2, Serang, Banten. Stasiun ini terletak pada ketinggian ±25,66 m dpl, dan merupakan stasiun KA terbesar di Kota Serang. Stasiun Serang memiliki 3 jalur KA dan 2 peron. Stasiun ini mulai dibuka pada tanggal 20 Desember 1900. Sampai sekarang, arsitektur Stasiun Serang masih asli, selain lantai dan cat dindingnya. Arsitektur dan gaya bangunan ini masih berciri khas indis seperti: langit-langit tinggi, dinding tebal, serta jendela dan pintu besar.

Bangunan stasiun ini terdiri dari dua buah ruangan, ruangan pertama adalah ruangan kontrol perjalanan kereta api dan ruang kepala stasiun, sedangkan ruang ke dua merupakan loket dan administrasi. Diantara keduanya terdapat ruang tunggu penumpang tetapi beberapa komponen bangunan seperti bentuk daun jendela yang berukuran besar, engsel pintu, kayu pintu dan papan internit masih menyisakan bentuk-bentuk lama.

Bangunan stasiun menghadap ke arah barat. Pondasi bangunan ditinggikan sekirat 60 cm dari permukaan tanah. Bangunan ini memanjang seperti kebanyakan bangunan stesiun kereta api pada umumnya. Di depan pintu masuk terdapat kanopi yang menjorok keluar.

Komponen bangunan seperti daun pintu dan jendela bertipe jalisie atau diabuat dari kayu yang bersusun horisontal. Denah bangunan ini berbentuk bujur sangkar dengan pondasi yang ditinggikan. Atap bangunan ditutup oleh seng, disudut atap terdapat hiasan sudut atap berbentuk pucuk bunga. Bagian dinding kebanyakan dilengkapi dengan ragam hias plipit yang banyak terdapat terutama dibagian atas jendela, di bawah lisplang dan atap dinding dengan bagian bawah. Pemerintah Provinsi Banten sendiri menjadikan bangunan stasiun ini sebagai benda cagar budaya.

Sumber : https://heritage.kai.id/page/Stasiun%20Serang