KABUPATEN BELITUNG TIMUR, Kepulauan Bangka Belitung
Vihara Dharma Suci Manggar bangunanya cukup besar dan bagus, namun umurnya sudah sangat tua. Gapura Vihara Dharma Suci Manggar yang bergaya khas kelenteng, dengan arca sepasang naga yang tengah berebut sebuah mustika.
Disamping kedua pilar gapura juga terdapat arca Cioksay (singa) kembar berwajah garang, dengan mulut menganga dan mata melotot mengawasi setiap orang yang melintas. Ruangan utama Vihara Dharma Suci Manggar yang luas, dengan jejeran lilin berukuran raksasa berwarna merah menyala berhias ukiran naga, tambur di sisi kanan beserta perlengkapan barongsai yang dibungkus plastik di sebelahnya, serta beberapa buah lampion menggantung di langit-langit.
Sebuah hiolo (tempat menancapkan batang hio setelah digunakan untuk sembahyang) berukuran besar tampak diletakkan di bagian depan altar Vihara Dharma Suci Manggar. Sebuah tulisan berhuruf Cina berwarna hitam di atas dasar merah terlihat kontras menghias tubuh hiolo, dan beberapa buah batang hio cukup besar menancap pada pasirnya.
Terdapat lagi sebuah hiolo berwarna kuning keemasan, tepat di depan patung Pakkung (Dewa Bumi, Hok Tek Ceng Sin), yang menjadi tuan rumah utama di Vihara Dharma Suci Manggar ini, karenanya nama asli tempat ibadah ini adalah Kelenteng Pakkung Miaw.
Pakkung dipuja untuk memberi berkah rizki melimpah bagi para pedagang, petani, atau pekerjaan apa pun yang tengah mereka usahakan. Sebagai kaum Cina perantauan, rizki yang lancar adalah keharusan untuk bisa bertahan hidup.
Kerja keras, hidup hemat, dan dengan kekuatan kepercayaan pada berkah dewa yang menyertainya terbukti berhasil membuat kaum Cina perantauan bukan saja bertahan hidup, namun banyak yang berhasil menjadi warga kelas menengah dan kelas atas di banyak tempat dimana mereka tinggal.
Sumber : https://situsbudaya.id/vihara-dharma-suci-manggar-belitung-timur/
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 18 |
Wisata Buatan | 6 |
Wisata Budaya | 4 |
Taman Nasional | 0 |