KABUPATEN WAJO, Sulawesi Selatan
Secara umum, mattimpa bung bisa diartikan sebagai “menimba sumur”. Di Kampung Sarasa, terdapat sebuah sumur tua yang dikeramatkan. Sumur itu tidak pernah kering (temmeti) di musim kemarau, sekalipun meski dalamnya hanya sekitar 6 meter.
Sumur yang dikeramatkan itu memiliki bentuk yang unik. Bibir sumur berbentuk persegi dengan panjang sekitar 7 meter dan lebar sekitar 3 meter. Semakin ke bawah, sumur itu semakin sempit dan membentuk lingkaran. Untuk mencapai genangan air, orang harus masuk ke sumur di bagian yang membentuk lingkaran itu.
Dalam prosesi ritual, terlihat sekitar 20 pemuda bahu-membahu menimba air dengan ember. Sesekali air disiram ke kerumunan warga yang menonton di bibir sumur. Semakin sering air disiram, semakin
riuh suara mereka menyambutnya. Mereka percaya air sumur itu mendatangkan berkah.
Sekitar 3 meter dari sumur, terdapat rumah panggung berukuran 3 x 2 meter. Pondokan itu berdinding lawa soji (anyaman bambu). Di dalamnya terlihat sudah duduk dua orang panggerang (penabuh gendang), tetua adat, sanro (dukun), dan seorang bissu yang memayungi sesajen. Sesekali warga bergantian masuk pondokan untuk menyerahkan berbagai macam makanan, minuman, atau uang.
Ritual mattimpa bung temmeti ini digelar setahun sekali dengan waktu acak. Misalnya, tahun lalu upacara digelar pada Desember, tahun ini mungkin saja digelar pada Juli, Agustus, atau Maret. Atau bisa kapan saja, bergantung pada kesepakatan warga.
Saat kemarau panjang, sumur ini menjadi satu-satunya harapan masyarakat setempat untuk memperoleh
air bersih. Karena itulah mereka rutin menggelar ritual mattipa bung temmeti sebagai wujud rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan keselamatan yang diberikan.
Pelaksanaan ritual itu dibagi dalam empat tahap, yakni membersihkan sumur, memberikan sesajen, mappadendang (bernyanyi sambil menari), dan permainan bola. Permainan bola digelar untuk menggantikan massempe, yaitu permainan adu betis. Karena alasan-alasan kesehatan, massempe akhirnya diganti dengan permainan bola.
sumber: korantempo/Andi Pajung, wajotv.com
Kategori | Jumlah |
---|---|
Wisata Alam | 49 |
Wisata Buatan | 21 |
Wisata Budaya | 23 |
Taman Nasional | 3 |